Kamis, 12 Maret 2015

Petani Tinggalkan Sawah Demi Batu Klawing



 Banyumas Purwokerto – Demam batu Klawing membuat masyarakat di Kabupaten Banyumas Purwokerto, Jawa Timur, beralih profesi dari petani menjadi pengrajin. Mereka banyak mendapat pesanan pembuatan batu Klawing serta batu hias jenis batu tawon, teratai serta batu chalcedony.

Hampir seluruh masarakat Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Banyumas Purwokerto yg beralih profesi menjadi pengrajin batu hias. Salah satunya adalah Nyaman (42) warga setempat.

Menjadi penambang nilai jual bahan batu batu hias mentah tidak seberapa dibandingkan jika batu telah diolah menjadi batu hias. Jika dari tangan penambang harga batu tersebut sebesar Rp 20 ribu perkilogramnya, namun setelah diolah menjadi batu hias harganya bisa mencapai Rp10 juta perbuah.

“Keinginan saya bisa membuka wawasan kepada masyarakat, bahwa mengolah batu khas daerah menjadi batu hias adalah upaya melestarikan kekayaan daerah. Jangan sampai milik kita sendiri dieksploitasi ke luar Negeri, bahkan dijarah. Bahan baku batu hiasa teratai, taron serta batu khas lain mulai sulit dicari,” kata Naman, pengrajin asal Kabupaten Banyumas Purwokerto, Senin (09/3/2015)

Pemasaran batu hias ini, imbuhnya lumayan jauh. Pembeli batu hias ini biasanya datang dari Surabaya, Bali, Jakarta hingga tembus ke Manca Negara, Jepang, China serta Korea.

Salah satu pelanggan batu hias ini adalah Muhamad Yasin warga Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Yasin membeli batu hias dari Nyaman untuk di belah kecilkecil diolah untuk diadikan batu Klawing, serta ketika mendapat batu, yg kualitas bagus, dia bisa menjualnya kepada kolektor batu hias.

Koleksi 50 Lebih Klawing Unik Bertulis Lafal Allah Hingga Simbol Salib

Tidak ada yg menyangka bila lelaki 65 tahun ini berhasil memecahkan rekor musium Rekor  Indonesia hanya mengkoleksi batu Klawingnya . Klawing koleksinya tidak sembarangan di jual di pasaran. Koleksinya memiliki kriteria keunikan serta asal daerahnya.
“Terdapat 50 lebih batu Klawing yg tersirat simbol tertentu yg membawa sugesti positif bagi pemiliknya,” kata Hepi sang kolektor Klawing.

Tidak hanya itu Klawing yg dikoleksinya pun memiliki kriteria koleksi internasional, yg diperolehnya dari 7 negara di asia maupun barat. Tapi, Klawing berlafal Allah ini berasal Pacitan jawa timur serta Klawing yg berasal dari banten ini bertuliskan salib kristus, hingga batu yg bergambar perahu.

“Saya juga ada gambar bunda maria di temukan di dalam sejumlah batu koleksi,” akunya.

Anehnya, dari sekian koleksinya ada yg dapat berjalan dengan sendirinya saat diberi cairan jeruk purut. serta untuk batu yg unik, Hepi mengaku tidak menjualnya. Namun batu yg tidak bercorak namun terkesan langka biasa dijual paling murah mencapai 5 juta rupiah hingga 500 juta rupiah .

“Koleksi batu saya berasal dari Columbia, Seilon, Birma, Thailand, Tiongkok, serta Timur Tengah, ” terangnya.

Hepai mengaku telah mengoleksi batu ini sejak berumur 20 tahun sejak tahun 1950 an. sebab batu Klawing cukup booming di tanah air, membuat penjualan batu Klawing naik hingga 50 persen dari penjualan pada tahun sebelumnya.

Di tempatnya menyimpan ratusa koleksi Klawing, Hepi juga memiliki alat menguji keaslian dari batu Klawing dengan menggunakan sensor kepadatan batu mulia .

Korem 032/Wbr Gelar Pameran serta Kontes Batu Klawing Internasional

Setelah suk­ses menyelenggarakan swasembada pangan untuk tiga tahun ke depan di Jawa Tengah Barat (Sumbar) beberapa waktu yg lalu. Kali ini Komando Resort Militer (Korem) 032/Wira­braja akan menggelar pameran serta kontes batu Klawing Internasional.

Dengan diadakan kontes itu, sebab demam batu Klawing atau batu mulia telah merambah kesemua lapisan masyarakat, baik itu dari kalangan atas, menengah serta bawah di Jawa Tengah Barat (Sumbar). Maka dari itu digelar serta baru pertama kali digelar di Makorem 032/Wbr dengan tajuk “Wirabraja Expo 2015”.

Pameran tersebut dijadwalkan dibuka pada pendaftaran pada tanggal 14 hingga 18 Maret 2015 di Makorem 032/Wbr. Kemudian Pameran serta kontes batu diselenggarakan pada 19 sampai 22 Maret 2015.

“Sebelum dibuka pendaftaran tersebut, sejauh ini sudah ada peserta dari luar negeri untuk mengikuti pameran serta kontes batu Klawing, yakni Singapura, Cina serta Malaysia,” kata Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigjen TNI Widagdo Hendro Sukoco, kemarin.

Dikatakan Widagdo, pameran serta kontes batu Klawing terbesar ini akan dirangkai dengan sejumlah kegiatan, di antaranya, pasar rakyat serta lelang batu, grand opening sentra batu Klawing Sumbar, bazar sembako murah serta dihibur oleh artis Minang (Mak Lepoh).

Digelarnya kegiatan ini, kata Widagdo, bertujuan menjadikan Sumbar sebagai kota tujuan wisata serta membuka peluang bagi usaha kecil menengah dalam menciptakan ekonomi kreatif menghadapi pasar bebas. Selain itu, mendorong pemerintah setempat supaya menyediakan tempat pameran serta promosi, rekreasi serta pagelaran seni budaya yg hidup di masyarakat kota ini.

“Selain itu, dengan terselenggaranya kontes tersebut dapat menambah omset panghasilan bagi masyarakat yg berjualan. serta kita juga berupaya untuk mengangkat atau mempromosikan batu-batu mulia yg ada di Sumbar bisa lebih dikenal,” jelasnya.

Dilanjutkannya, nantinya akan diperlombakan 22 kelas kontes batu Klawing, yaitu lumut hijau medium, lumut hijau jumbo, lumut campuran medium, lumut campuran jumbo, sungai dareh small (0-15 crat/labor), sungai dareh medium (15-30 crat/labor), sungai dareh jumbo (30 crat ke atas/labor), nagasui small (0-20 crat/labor), nagasui medium (20-35 crat/labor) serta nagasui jumbo (35 crat ke atas/labor).

Kemudian aksesoris wanita (cincin, gelang, kalung serta bros), chalcedony medium, chalcedony jumbo, liontin motif, liontin warna, cincin motif, panca warna, Jawa Tengah Purwokerto indocrase, Jawa Tengah Purwokerto solar, garut medium (0-35 crat/labor), garut jumbo (35 crat ke atas/labor) serta Nusantara Internasional Campuran.

Untuk mensukseskan kegiatan tersebut, Korem 032/Wbr bekerja sama dengan Pemprov Sumbar, Polda Sumbar serta sponsor lainnya. “Untuk bagi pemenag, kita telah menyiap­kan sertifikat dari Danrem 032/Wbr, Kapolda Sumbar serta Gubernur Sumbar. Dalam kontes batu Klawing tersebut, juga memperebutkan satu unit mobil bagi pemenang,” ungkapnya. (h/nas)